1. Akan tetapi, hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Hasil penelitian AC Nielsen menunjukkan konsumen Indonesia menggunakan 4-5 saluran belanja tiap bulan. Konsumen Indonesia berbelanja ke hipermarket dan supermarket sebulan sekali, minimarket seminggu sekali, dan pasar tradisional setiap dua hari sekali, khususnya untuk makanan segar. Jadi, persaingan-sehat-antarperitel sebenarnya justru menguntungkan konsumen. (Media Indonesia, 26 Juni 2005)
Kalimat utama pada paragraf di atas adalah:
a. Akan tetapi, hal itu tidak perlu dikhawatirkan.
b. Hasil penelitian AC Nielsen menunjukkan konsumen Indonesia menggunakan 4-5 saluran belanja tiap bulan.
c. Konsumen Indonesia berbelanja ke hipermarket dan supermarket sebulan sekali, minimarket seminggu sekali, dan pasar tradisional setiap dua hari sekali, khususnya untuk makanan segar.
d. Jadi, persaingan-sehat-antarperitel sebenarnya justru menguntungkan konsumen.
e. Hipermarket adalah pesar besar
2. Masih dengan paragraf pada nomor 1. Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf di atas disebut:
a. deduktif
b. induktif
c. campuran
d. naratif
e. deskriptif
3. Masih berhubungan dengan paragraf pada nomor 1. Penyambung antarkalimat yang tepat dari paragraf tersebut adalah:
a. Akan tetapi; jadi;
b. Ke; dan;
c. Untuk; jadi;
d. Setiap; jadi;
e. Namun
4. Sinyopun awalnya lebih dikenal sebagai pembalap karting. Namun karena memiliki hobi memainkan bedil, tak urung Roy pun mulai melirik. Menganggur tak pernah berlaga di dunia otomotif, membuat Roy ambil keputusan sekolah di Amerika. Di sinilah dia mulai menemukan 'habitat' baru dengan olahraga yang berbeda dengan sebelumnya.(Media Indonesia, 26 Juni 2006)
Kalimat utama paragraf di atas adalah:
a. Sinyo pun awalnya lebih dikenal sebagai pembalap karting.
b. Namun karena memiliki hobi memainkan bedil, tak urung Roy pun mulai melirik.
c. Menganggur tak pernah berlaga di dunia otomotif, membuat Roy ambil keputusan sekolah di Amerika.
d. Di sinilah dia mulai menemukan 'habitat' baru dengan olahraga yang berbeda dengan sebelumnya.
e. Habitat baru
5. Masih berhubungan dengan paragraf pada nomor 4. Berdasarkan letak kalimat utamanya, paragraf di atas disebut:
a. paragraf deduktif
b. paragraf induktif
c. paragraf naratif
d. paragraf deskriptif
e. campuran
6. Masih berhubungan dengan paragraf pada soal nomor 4: Tanggapan yang paling tepat untuk isi paragraf tersebut adalah:
a. Bukanlah seorang atlet yang baik jika berpindah-pindah cabang olahraga.
b. Menjadi atlek cabang menembak lebih baik daripada atlet balapan.
c. Apapun jenis olahraganya, apabila ditekuni serius akan memberikan hasil yang diharapkan.
d. Ternyata Roy pergi ke Amerika bukan untuk belajar ilmu dan teknologi, tetapi malah belajar menembak.
e. Roy adalah petinju ulung.
7. Gerakan penghematan tidak pernah berhasil di negeri ini karena orang terlalu berpikir yang besar-besar. Penghematan untuk sejuta liter BBM bisa dimulai dengan penghematan satu liter. Kegagalan gerakan penghematan di negeri ini timbul karena kita tidak pernah mulai dari yang kecil. Dalam soal penghematan, pemerintah belum memberi contoh yang baik.(Media Indonesia, 26 Juni 2005)
Penghubung antarkalimat pada paragraf di atas ada pada kalimat yang mana:
a. kalimat pertama
b. kalimat kedua
c. kalimat ketiga
d. kalimat keempat
e. kalimat kelima
8. Masih berhubungan dengan paragraf pada nomor 7: Kalimat berumus 5W dan 1 H yang paling tepat adalah berikut ini, kecuali:
a. Berapa banyak jumlah liter BBM yang ingin di-hemat?
b. Siapa yang belum bisa memberi contoh soal penghematan BBM?
c. Mengapa gerakan penghematan BBM tidak pernah berhasil?
d. Bagaimana penghematan dapat dimulai?
e. Kapan BBM naik?
9. Hal yang dipastikan ada di dalam surat lamaran pekerjaan adalah kecuali:
a. identitas pelamar
b. alamat tujuan
c. jenis pekerjaan yang diinginkan
d. jumlah gaji yang diinginkan
e. alamat orang tua
10. Berdasarkan isinya, surat lamaran pekerjaan digolongkan sebagai:
a. surat resmi/setengah resmi
b. surat niaga
c. surat perjanjian
d. surat pribadi
e. surat sangat pribadi
11. Setidaknya ada empat aturan baru yang fundamental akan berlaku pada musim ini. Pertama menyangkut penggunaan mesin. Setiap pembalap tidak boleh menggunakan lebih dari satu mesin untuk dua seri balapan. Jika dilanggar, atau terpaksa mengganti mesin pada seri tertentu, sanksinya adalah jatuh sepuluh tingkat pada pole position di seri tersebut. Menurut aturan sebelumnya, setiap tim diperbolehkan berganti mesin untuk tiap seri saban akhir pekan. Walhasil, setiap tim akan berlomba-lomba memaksimalkan performa mesin mereka agar tetap tahan hingga dua event. Di satu sisi, aturan ini memang akan memangkas ongkos. Tapi, di sisi lain bujet untuk melakukan inovasi ketahanan mesin mau tidak mau akan membengkak. (Media Indonesia, 6 Maret 2005)
Berikut ini adalah penyambung antarkalimat dalam paragaf di atas, kecuali:
a. Tapi,
b. Di sisi lain,
c. Menurut aturan sebelumnya,
d. Setidaknya,
e. namun
12. Masih berhubungan dengan paragraf pada nomor 11: Gagasan utama paragraf di atas adalah:
a. Empat aturan baru
b. Aturan penggunaan mesin
c. Sanksi pelanggaran aturan
d. Bujet inovasi ketahanan mesin
e. Penggantian mesin
13. Masih berhubungan dengan paragraf pada soal nomor 11: Tanggapan yang paling tepat untuk pemberitaan tersebut adalah:
a. Aturan baru itu sangat menyulitkan.
b. Sanksi aturan tersebut terlalu merugikan pembalap.
c. Aturan tersebut dapat mendorong teknisi untuk melakukan inovasi ketahanan mesin.
d. Pembalap harus berhati-hati dalam memacu kendaraannya agar mesin tidak cepat rusak.
e. penggantian mesin
14. Masih berhubungan dengan paragraf pada soal nomor 11: Berikut ini adalah pertanyaan yang lebih tepat menurut rumus 5W dan 1H untuk isi paragraf tersebut, kecuali:
a. Apa aturan baru yang fundamentalis berlaku pada musim ini?
b. Bagaimana bunyi dari salah satu aturan tersebut?
c. Mengapa di satu sisi aturan ini kurang dapat diterima?
d. Siapa yang membuat peraturan tersebut?
e. Kapan mesin diganti
15. Aku berharap ia tak mendendam pada orang-orang kampung yang telah menghabisi nyawa bapaknya.
Kutipan di atas menampilkan unsur konflik yang bagaimana:
a. konflik batin
b. konflik lahir
c. konflik pertentangan
d. konflik pengharapan
e. konflik bebas
16. "Di kampungku, keluarga terhormat dan kaya akan dihormati. Bahkan sampai mati pun, orang akan berduyun-duyun melayat dan bertakziah. Sehingga makin banyak batu amal yang bisa terkumpul. Tetapi, bapakku? Kau sudah melihat sendiri bukan? Hanya sepuluh ember selama nujuh hari! Keterlaluan. Aku benar-benar kecewa," dia melanjutkan. "Sekiranya aku punya duit akan kubayar orang kampung untuk datang bertakziah…"
"Untuk apa?"
"Untuk mengumpulkan batu-batu amal," jawabnya singkat. "Hanya sepuluh ember selama nujuh hari! Keterlaluan. Aku benar-benar kecewa,Aib bagi keluargaku jika ia bercerita kepada orang lain…"
"Jadi…"
"Makanya aku menambah dengan batu-batu yang tak terpakai, tetapi kukira masih sedikit," katanya. Sepertinya ia khawatir terdengar orang lain atau karena ia sedih dan kecewa sehingga suaranya sangat pelan.
Temanku tak akan pernah tahu, kalau aku di depannya kini tersenyum-senyum. Sebab setiap malam aku mencomot tiga sampai empat tumpukan batu, kemudian kuakui sebagai jumlah amalku. Ditambah lagi sebelum ke makam bapaknya pagi tadi, aku telah mencuri setengah karung batu tak terpakai para takziah, lalu kucampur dengan batu amal lain. Dan sepuluh ember batu itulah yang kemudian ditabur di atas gundukan kuburan almarhum.
Manakah pernyataan yang paling tepat sebagai bentuk penyelesaian masalah berikut ini berdasarkan isi kutipan di atas:
a. Di kampungku, keluarga terhormat dan kaya akan dihormati. Bahkan sampai mati pun, orang akan berduyun-duyun melayat dan bertakziah. Sehingga makin banyak batu amal yang bisa terkumpul.
b. Sekiranya aku punya duit akan kubayar orang kampung untuk datang bertakziah…
c. Hanya sepuluh ember selama nujuh hari! Keter-laluan. Aku benar-benar kecewa
d. Temanku tak akan pernah tahu, kalau aku di depannya kini tersenyum-senyum. Sebab setiap malam aku mencomot tiga sampai empat tumpukan batu, kemudian kuakui sebagai jumlah amalku. Ditambah lagi sebelum ke makam bapaknya pagi tadi, aku telah mencuri setengah karung batu tak terpakai para takziah, lalu kucampur dengan batu amal lain. Dan sepuluh ember batu itulah yang kemudian ditabur di atas gundukan kuburan almarhum.
e. Temanku tak akan peranah tahu.
17. Masih sama dengan pilihan jawaban pada nomor 16: Manakah yang merupakan permasalahan cerpen:
a. Di kampungku, keluarga terhormat dan kaya akan dihormati. Bahkan sampai mati pun, orang akan berduyun-duyun melayat dan bertakziah. Sehingga makin banyak batu amal yang bisa terkumpul.
b. Sekiranya aku punya duit akan kubayar orang kampung untuk datang bertakziah…
c. Hanya sepuluh ember selama nujuh hari! Keter-laluan. Aku benar-benar kecewa.
d. Temanku tak akan pernah tahu, kalau aku di depannya kini tersenyum-senyum. Sebab setiap malam aku mencomot tiga sampai empat tumpukan batu, kemudian kuakui sebagai jumlah amalku. Ditambah lagi sebelum ke makam bapak-nya pagi tadi, aku telah mencuri setengah karung batu tak terpakai para takziah, lalu kucampur dengan batu amal lain. Dan sepuluh ember batu itulah yang kemudian ditabur di atas gundukan kuburan almarhum.
e. Aku di depannya kini tersenyum-senyum.
18. Tema dalam cerpen adalah:
a. Bagian yang penting dari sebuah cerpen
b. Pokok cerita dari keseluruhan isi cerpen
c. Bagaimana pengarang melukiskan perwatakan tokohnya
d. Jalinan cerita dari awal hingga akhir
e. Percakapan tokoh
19. Berikut ini adalah hal-hal yang merupakan unsur intrinsik cerpen:
a. latar belakang kehidupan pengarang
b. perwatakan secara analitik dan dramatik
c. keadaan atau penjamanan yang berlaku saat cerpen ditulis
d. gejolak sosial politik dan sisi kehidupan lainnya pada masa cerpen ditulis.
e. jumlah halaman
20. Penulis cerpen disebut:
a. kolomnis
b. cerpenis
c. seniman
d. sastrawan
e. novelis
Tuesday, 22 November 2016
Mendengarkan Pembacaan Cerpen
Untuk memahami sebuah cerpen, yang paling pertama dilakukan adalah membacanya dari awal sampai habis, tanpa melewati kata demi kata yang membentuk isi cerpen tersebut. Untuk lebih memahami isi sebuah cerpen, ada baiknya setelah membaca cerpen, Anda menyimpulkan isinya sesuai dengan unsur intrinsik dari sebuah cerpen.
Unsur intrinsik untuk cerita pendek di antaranya yaitu:
a. Tema
b. Amanat
c. Plot (alur)
d. penokohan atau perwatakan
e. latar (setting)
f. dialog
g. konflik
h. sudut pandang (pusat pengisahan)
Tema, adalah pokok cerita yang menjiwai seluruh karangan. Tema dapat Anda ketahui setelah Anda membaca cerita dari awal sampai akhir. Hal ini karena jalinan cerita dari awal sampai akhir merupakan pengembangan dari sebuah tema.
Amanat cerita, merupakan bobot yang terdapat di dalam sebuah karya cerita. Isi dari cerita haruslah memiliki hal-hal yang dapat memperkaya batin pembacanya dan memperluas cakrawala kehidupannya.
Plot (alur), ialah jalan cerita yang berupa rangkaian peristiwa dari awal sampai akhir sehingga membentuk cerita yang padu.
Penokohan atau perwatakan, adalah cara menampilkan tokoh-tokoh cerita dan bagaimana watak dari tokoh tersebut. Dalam menggambarkan watak tokoh dikenal tiga macam cara, yaitu:
a. secara analitik, yaitu pengarang secara langsung men-ceritakan watak tokohnya,
misalnya:
Siapa pun di kampungku tahu kalau bapakku suka berjudi. Bapak juga sering meminta jatah keamanan di pasar.
b. secara dramatik, yaitu pengarang tidak secara langsung menggambarkan watak tokohnya, tetapi menggambarkan dengan cara: melukiskan tempat atau lingkungan sang tokoh; menampilkan dialog yang sesuai dengan watak sang tokoh karena tutur kata seorang tokoh menggambarkan wataknya; menggambarkan tingkah laku atau reaksi tokoh terhadap suatu kejadian.
Misalnya:
"Sudahlah," kataku. "Tak baik lama-lama bersedih. Kita dilarang meratapi kematian," lanjutku di atas motor.(dari dialog ini dapat diketahui bahwa tokoh (aku) dapat dikatakan berwatak bijaksana, tenang, dan penuh pengertian)
c. Gabungan cara analitik dan dramatik. Di sini harus diingat bahwa antara penjelasan watak tokoh secara analitik (langsung) dengan peng-gambaran dramatik melalui penampilan dialog dan reaksinya haruslah sejalan.
Misalnya:
"Aku tidak bersedih karena bapakku mati," jawabnya dengan suara tersendat. "Aku hanya kecewa, kematian bapakku tak bisa mengundang lebih banyak lagi orang yang bertakziah. Apakah karena bapakku penjahat? Apa karena kami bukan keluarga terhormat ataupun kaya?"
"Apa maksudmu?"
"Di kampungku, keluarga terhormat dan kaya akan dihormati. Bahkan sampai mati pun, orang akan berduyun-duyun melayat dan bertakziah. Sehingga makin banyak batu amal yang bisa terkumpul. Tetapi, bapakku? Kau sudah melihat sendiri bukan? Hanya sepuluh ember selama nujuh hari! Keterlaluan. Aku benar-benar kecewa," dia melanjutkan. "Sekiranya aku punya duit akan kubayar orang kampung untuk datang bertakziah…"
"Untuk apa?"
"Untuk mengumpulkan batu-batu amal," jawabnya singkat. "Aku malu kalau ada yang melihat makam bapakku, dan mendapati batu-batu amal hanya sedikit.
Aib bagi keluargaku jika ia bercerita kepada orang lain…"
"Jadi…"
"Makanya aku menambah dengan batu-batu yang tak terpakai, tetapi kukira masih sedikit," katanya. Sepertinya ia khawatir terdengar orang lain atau karena ia sedih dan kecewa sehingga suaranya sangat pelan.
Temanku tak akan pernah tahu, kalau aku di depannya kini tersenyum-senyum.
Latar atau setting mengetengahkan penggambaran situasi tempat dan waktu, serta suasana terjadinya peristiwa dalam cerita.
Dialog atau percakapan merupakan ujaran-ujaran yang dilakukan para tokohnya. Dialog sangat penting karena dapat membantu pembaca dalam memahami isi cerita, watak tokoh, tema, dan unsur-unsur lain dalam cerita.
Konflik menampilkan masalah yang dihadapi tokoh dan harus diselesaikan. Konflik meliputi konflik lahir (berupa pertentangan secara fisik di antara pelaku cerita), dan konflik batin (pertentangan di dalam batin pelaku cerita).
Sudut pandang, menempatkan posisi pengarang dalam cerita. Apakah sebagai tokoh (orang pertama), sebagai teman dari tokoh (orang kedua), atau sebagai pencerita atau pengamat (orang ketiga).
Untuk lebih memahami unsur dari sebuah cerpen, bacalah cerpen berikut!
Batu itu tak Terbang ke Langit
(cerpen: Isbedy Stiawan ZS)
Selepas zuhur jenazah selesai di makamkan. Para pelayat pulang setelah doa ditutup dan taburan kembang menghiasi gundukan tanah merah yang masih basah. Kudekati anak almarhum. Kugamit tangan kanannya kemudian kubisikkan kalimat nasihat, "ikhlaskan yang telah pergi. Semoga kau tetap tabah."
Ia mengangguk. Tersenyum. Aku berharap ia tak mendendam pada orang-orang kampung yang telah menghabisi nyawa bapaknya. Kami menuruni perbukitan sebagian ladang miliknya di belakang rumah (katanya akan dijadikan perkuburan keluarga). Menyeberangi balong pelihara ikan, meniti jalan setapak dan kemudian menanjak.
Anak almarhum adalah temanku di kota. Kami sama-sama bekerja di sebuah pabrik sepatu. Kalau aku di bagian mesin, sedang ia pada pengepakan barang. Meski lain bagian, tapi kami bersahabat. Sebab kami tinggal sekamar di bedeng milik pribadi.
Ia pernah bercerita tentang bapaknya. Katanya, sampai usia 50 tahun bapaknya tak juga meninggalkan kebiasaan buruknya. "Siapa pun di kampungku tahu kalau bapakku suka berjudi. Bapak juga sering meminta jatah keamanan di pasar," Ia menjelaskan. Sudah tak terhitung lagi ia meminta agar bapaknya meninggalkan perbuatan buruk itu. Orang yang sudah tua seharusnya tobat dan ingat pada kematian. Tetapi, bapaknya malah tersinggung. Ia didamprat dan diusir oleh bapaknya, bahkan diharamkan menginjak rumahnya. Sejak itu sahabatku itu tak pulang, apalagi ia tak lagi punya ibu. Dan, kebiasaan buruk bapaknya makin menjadi-jadi. Sudah tak ada lagi yang mengontrol bapaknya. Tak ada yang mengingatkannya. Kelakuan buruk bapak kian berkibar. Ak Cuma berjudi, mabuk, dan memalak pedagang di pasar. Bahkan, ia kerap mengganggu janda dan istri orang!
Sebagai anak, ia mengaku, sudah cukup mengingatkan bapaknya. Ia kirim surat yang isinya menasihati agar bapaknya bertobat, kalau tidak menitip pesan kepada saudara ataupun pamannya. Cuma sejauh itu bapaknya tak terpengaruh. Begitulah, sampai ia mendapat kabar kalau bapaknya tewas di tempat karena dikeroyok. Rumahnya dihancurkan. Konon orang kampung sudah habis kesabaran. Bapak ketahuan mengganggu istri orang. Dan, para pedagang di pasar ikut menghakimi, lantaran sudah bosan diperas. Semula sahabatku enggan pulang lantaran malu mendapati bapaknya mati karena dihakimi massa. Cuma aku terus memaksanya agar ia mau menjenguk dan menguburkan bapak. Aku bilang padanya, "Anjing saja kalau mati wajib kita kuburkan. Apalagi yang mati itu bapakmu."
Ia pun menyerah. Ia mengajakku untuk menemaninya.
Kami berboncengan dengan sepeda motor. Kampung sahabatku itu di balik Bukit Barisan. Tepatnya di Desa Waiheni. Untuk mencapai desa itu dengan waktu yang tak begitu lama, harus menembus taman nasional. Udara pagi berselimut kabut kutembus. Tubuhku dingin. Sepanjang jalan yang menanjak, menurun, dan berliku yang terhampar hanya belantara: hutan penghijauan, hewan yang dilindungi.
Aku tak hendak membayangkan jika motor kami ngadat di tengah belantara ini. aku juga tak ingin sering bertanya kapan kami sampai di kampung sahabatku. Meski perjalanan kami sudah dua jam, dihitung pertama kami menaiki Bukit Barisan. Kami tiba di rumah, jenazah masih di pembaringan. Pekuburan sedang digali. Air untuk mandi jenazah sudah disiapkan. Kain kafanpun sudah disediakan.
"Tentunya adik bapak yang menyiapkan semua ini," bisik temanku. Ia tahu kalau aku hendak bertanya tentang semua itu. "Bapakku hanya punya adik satu, perempuan. Rumahnya setikungan dari sini…"
***
Selepas asar temanku mengajak mandi di Way Bambang. Tiga kilometer dari rumahnya. Aku setuju. Dengan riang kuterima ajakananya. Kalau mandi dengan air sumur sudah biasa, pikirku. Sudah lama aku tak mencecapi air sungai. Di kota, sungai penuh oleh sampah dan limbah pabrik ataupun rumah tangga.
Aku bawa handuk dan sabun. Temanku juga. Namun aku heran ketika melihat karung bekas beras. Dan aku makin terheran-heran, sesampai di sungai ia memmunguti batu-batu di pinggir sungai lalu dimasukkan ke dalam karung. Ketika kutanya untuk apa batu-batu itu, ia jawab dengan enteng, bahwa batu-batu itu mereka menyebutnya sebagai "batu amal" digunakan untuk menghitung berapa banyak amal para takziah malam nanti selama tujuh malam. "Satu batu berarti sembilan kulhu. Jadi kalau sebelas batu, berarti 99," katanya. Ia pun mencontohkan, aku menyimaknya.
Setiap malam seusai takziah, batu-batu yang terpakai akan dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam karung khusus. Anak-anak muda akan telaten menghitung dan mencatat di buku. Semakin banyak batu yang terpakai, makin menggembirakan keluarga yang ditinggalkan. Seperti juga ketika jenazah disalatkan, banyak orang yang menyembahyangkan menunjukkan kalau yang mati itu disenangi masyarakat semasa hidupnya. Setelah nujuh hari, batu-batu amal itu akan diletakkan di atas gundukan tanah. Batu-batu di atas makam itulah sebagai simbol berapa banyak amal orang yang berada di dalam kubur.
Aku benar-benar heran. Tapi, ia seperti tahu apa yang ada dalam benakku. Ia segera menjelaskan, kalau itu sudah menjadi tradisi di kampungnya. Sudah bertahun-tahun dan turun-temurun diyakini dari generasi ke generasi. Orang kampung percaya betul dengan tradisi itu. Mereka yakin sebagai batu amal, batu-batu itu akan terbang ke langit. Lalu meringankan dosa yang mati. Batu-batu amal itu juga akan menjaga si mayat di dalam kubur. Jika makamnya disemen, maka batu-batu itu akan ditabur di tengah-tengahnya.
"Kau bantu aku malam nanti…"
"Maksudmu?" aku tak mengerti.
"Kau ikut membaca al-fatihah, kulhu, yaasin, dan zikir. Berapa banyak amal yang kau baca, terlihat dari batu yang kau kumpulkan. Semoga dengan amalmu, dosa bapakku bisa berkurang," katanya kemudian.
Terdiam. Aku ingin membantah. Bahwa amal seseorang bukan ditentukan oleh batu-batu itu, bukan oleh amal dan kebaikan orang lain. Melainkan oleh perbuatan baiknya sendiri. Tak akan batu-batu itu terbang ke langit. Meminta Tuhan mengurangi barang secuilpun dosa orang yang telah mati. Amal seseorang terputus begitu ia mati, kecuali sedekah ilmu dan doa dari anak-anak yang saleh. Batu-batu itu tetap sebagai bilangan jumlah, berat dalam timbangan. Tetapi, bukan pula sakti karena ayat-ayat yang dibacakan untuk menjaga kuburan. Tak. Tak kurang 75 petakziah duduk bersila di tikar pandan, di pekarangan rumah di bawah langit hitam. Sekitar sepuluh lampu stromking menerangi halaman rumah. Orang kampung yang bertakziah mengambil batu-batu dari karung. Mungkin ada yang 50 kerikil, 25, dan tentu ada yang melebihi 100 batu. Lalu sunyi. Amat hening. Masing-masing bibir petakziah berkomat-kamit, kemudian dan seterusnya.
Untuk menjaga perasaan temanku, aku pun ikut memisahkan batu-batu yang diberikan di depanku. Aku seakan ikut larut mendoakan almarhum. Aku tersenyum ketika sahabatku menunjukkan tatapan senang yang dikiranya mengikuti tradisi itu. Tetapi, aku amat percaya, orang yang membaca Alquran walau hanya seayat akan mendapat pahala. Dicatat Tuhan sebagai kebaikan.
Malam pertama takziah terkumpul batu amal dua ember. Malam berikutnya hanya satu setengah bakul kerendong. Pada malam ketiga hanya satu berunang, dan berikutnya berkumpul hampir dua ember. Malam ketujuh terhimpun dua setengah ember. Total selama tujuh hari takziah, batu-batu amal terkumpul sepuluh meber. Batu-batu amal itu pada hari ke delapan diletakkan di atas makam almarhum.
***
Selepas zuhur kami pamit dengan orang kampung untuk kembali ke kota. "Terima kasih, kau telah banyak membantuku. Entah dengan apa aku bisa balas kebaikanmu," kata temanku, ketika kami menuruni Bukit Barisan. Meninggalkan rumahnya.
Beberapa kali ia pandangi rumahnya yang nyaris punah karena dirusak massa. Ada genangan air yang masih tersisa di pipinya. Ia memendam kesedihan.
"Sudahlah," kataku. "Tak baik lama-lama bersedih. Kita dilarang meratapi kematian," lanjutku di atas motor. Sebentar lagi kami masuki hutan lindung.
"Aku tidak bersedih karena bapakku mati," jawabnya dengan suara tersendat. "Aku hanya kecewa, kematian bapakku tak bisa mengundang lebih banyak lagi orang yang bertakziah. Apakah karena bapakku penjahat? Apa karena kami bukan keluarga terhormat ataupun kaya?"
"Apa maksudmu?"
"Di kampungku, keluarga terhormat dan kaya akan dihormati. Bahkan sampai mati pun, orang akan berduyun-duyun melayat dan bertakziah. Sehingga makin banyak batu amal yang bisa terkumpul. Tetapi, bapakku? Kau sudah melihat sendiri bukan? Hanya sepuluh ember selama nujuh hari! Keterlaluan. Aku benar-benar kecewa," dia melanjutkan. "Sekiranya aku punya duit akan kubayar orang kampung untuk datang bertakziah…"
"Untuk apa?"
"Untuk mengumpulkan batu-batu amal," jawabnya singkat. "Aku malu kalau ada yang melihat makam bapakku, dan mendapati batu-batu amal hanya sedikit. Aib bagi keluargaku jika ia bercerita kepada orang lain…"
"Jadi…"
"Makanya aku menambah dengan batu-batu yang tak terpakai, tetapi kukira masih sedikit," katanya. Sepertinya ia khawatir terdengar orang lain atau karena ia sedih dan kecewa sehingga suaranya sangat pelan.
Temanku tak akan pernah tahu, kalau aku di depannya kini tersenyum-senyum. Sebab setiap malam aku mencomot tiga sampai empat tumpukan batu, kemudian kuakui sebagai jumlah amalku. Ditambah lagi sebelum ke makam bapaknya pagi tadi, aku telah mencuri setengah karung batu tak terpakai para takziah, lalu kucampur dengan batu amal lain. Dan sepuluh ember batu itulah yang kemudian ditabur di atas gundukan kuburan almarhum. Batu-batu yang tak akan terbang ke langit…"
(Media Indonesia, 26 Juni 2005)
Pelatihan 1
1. Tema apakah yang dapat Anda ketahui dari kutipan cerita tersebut?
2. Di manakah latar tempat dan latar waktu cerita itu ber-langsung?
3. Bagaimana penokohannya?
4. Coba gambarkan sedikit alurnya?
5. Adakah pesan penting dalam kutipan cerita itu?
6. Bagaimana sudut pandang penulisan ceritanya?
7. Adakah konflik dalam cerita tersebut?
Bandingkan jawaban Anda dengan jawaban berikut!
1. Menjalankan tradisi di masa kini menjadi hal yang asing dan seolah permainan sehingga para pelaku cerita melakukan sebuah kelicikan dalam menjalankan sebuah tradisi.
2. Latar tempat di sebuah kampung Desa Waiheni, di bali Bukit Barisan, dan harus melewati sebuah hutan lindung untuk mencapai tempat tersebut dari kota. Latar waktunya saat menyelenggarakan tradisi setelah kematian bapaknya temanku
3. Tokoh utama: aku,yang berwatak tidak begitu patuh pada tradisi, hanya sekadar memperlihatkan diri kepada masyarakat bahwa ia menghargai dan menghormati tradisi tersebut.
Tokoh berikutnya: temanku. Berwatak agak kesal dengan tradisi yang berpihak kepada para orang kaya.
4. Bapak dari temanku meninggal dunia karena di keroyok massa akibat dari kejahatannya. Temanku tidak sedih atas kematian itu, yang merisaukannya adalah tradisi yang menilai banyaknya amal seseorang dari banyaknya pelayat yang membacakan doa. Tradisi membuat orang lebih suka menghadiri takziah terhadap orang kaya, sedangkan teman kita hanya dari kalangan orang biasa.
5. Bahwa perbuatan curang seseorang dalam menjalani tradisi dalam hidup bermasyarakat tidak begitu saja dapat disalahkan karena hal itu ada sebab-sebab yang dapat dipertimbangkan dan dimengerti oleh orang yang mendengar kecurangan itu.
6. Pengarang sebagai orang pertama(Aku), dan pelaku cerita sebagai orang kedua (temanku)
7. Ada konflik batin, yaitu temanku merasa gusar dengan jumlah batu yang sedikit, dan jumlah itu tidak seperti yang di-harapkannya.
Penyambung antarkalimat
Perhatikan kutipan berikut:
Dia menambahkan, Nokia selalu menampilkan desain mengikuti tren serta Global System Mobile (GSM). Yang memiliki standar spesifikasi kualitas, dan daya pancar. Meski murah semua produk harus lolos standar yang ditetapkan GSM. Usun optimis penetrasi ponsel bisa ditingkatkan melihat munculnya pulsa isi ulang seharga Rp.5 ribu dan kartu perdana seharga Rp.10 ribu.
Usun menambahkan, industri telekomunikasi punya keyakinan dengan semakin luas jaringan komunikasi maka akan mendorong perekonomian. Oleh sebab itu, industri telekomunikasi terus berupaya mencari formulasi agar pemakai GSM semakin banyak. Penetrasi ponsel secara global diperkirakan mencapai 28% sampai akhir tahun 2005 dengan jumlah pelanggan dua miliar. Sejak tahun 2003 Nokia mulai menarik pasar kelas ekonomis ini.
Pada kutipan di atas terdapat penyambung antarkalimat. Apakah penyambung antarkalimat itu? Kata penyambung antarkalimat ialah kelompok kata yang ditempatkan pada awal kalimat dan diakhiri tanda koma, dengan maksud untuk memberikan tanda bahwa kalimat tersebut masih erat kaitannya dengan kalimat sebelumnya.
Pada paragraf di atas, penyambung antarkalimatnya adalah:
- Dia menambahkan,
- Usun menambahkan,
- Oleh sebab itu,
Pelatihan 1
Ungkapkan tanggapanmu mengenai berita "Produsen Ponsel Serbu Pasar Bawah" dengan menggunakan penyambung antarkalimat yang sesuai!
Contoh:
- Dengan adanya peluncuran itu, saya berharap dapat mengembangkan usaha kecil saya di bidang perdagangan.
- Tambahan pula, kita akan mendapatkan keuntungan karena dapat membeli ponsel murah untuk karyawan perusahaan kecil ini.
- Disamping itu, kita akan mendapatkan kemudahan untuk mengisi pulsa dan dapat segera memberikan laporan ke kantor pusat perusahaan kita dengan ponsel murah itu.
1. Apa tanggapan Anda mengenai adanya ponsel murah?
2. Apa tanggapan Anda mengenai pulsa murah dan kartu perdana murah?
3. Apa tanggapan Anda berkenaan dengan kaitan antara ponsel murah dengan peningkatan perekonomian?
Menulis Surat Lamaran Pekerjaan
Menulis Surat Lamaran Pekerjaan
Perhatikan contoh surat lamaran pekerjaan berikut:
Lowongan pekerjaan
3M
Sole distributor Window Film Products
Membutuhkan beberapa tenaga:
I. SALESMAN
Kualifikasi:
- Pendidikan min. SMU
- Usia 20-25 tahun
- Pengalaman min. 1 tahun
- Memiliki kendaraan (min. motor)
- Diutamakan berpengalaman di bidang otomotif dan aksesories (Autofilm)
II. INSTALLER
Kualifikasi:
- Berbakat
- Usia max 30 tahun
- Memiliki kendaraan (min. motor)
- Pengalaman di bidang kaca film min. 1 tahun
Kirimkan lamaran Anda ke:
PT. DHARMESTA SWASTI MANDIRI
PO BOX 1491 JKT 13014
Paling lambat 2 minggu setelah iklan ini dimuat
Dengan hormat.
Setelah membaca iklan PT DHARMESTA SWASTI MANDIRI dalam harian Kompas, 25 Juni 2005, mengenai lowongan pekerjaan untuk bidang salesman dan installer, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ujang Kamaludin
Alamat : Jalan Duri manis no. 35
Umur : 23 tahun
mengajukan lamaran pekerjaan untuk posisi yang diingin-kan, yaitu sebagai salesman.
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan:
a. Fotokopi ijazah SMA, satu eksemplar
b. Fotokopi Kartu Tanda Pencari Kerja dari Depnaker, satu lembar
c. Fotokopi Surat Keterangan Berkelakuan Baik, dari kepolisian, satu lembar
d. Fotokopi Surat Keterangan Berbadan Sehat, dari depkes, satu lembar
e. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk, satu lembar
f. Daftar riwayat hidup dan pengalaman bekerja satu lembar
g. Pasfoto ukuran 3x4, tiga lembar
Demikian surat lamaran ini saya ajukan. Atas perhatian Bapak/Ibu Direktur PT. DHARMESTA SWATI MANDIRI, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya
Ujang Kamaludin
Pelatihan 1
1. Buatlah surat lamaran pekerjaan, baik menurut contoh di atas maupun dengan kata-kata Anda sendiri, dari sebuah lowongan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan Anda!
DIBUTUHKAN
1. ADMINISTRASI/ PENJUALAN/ PEMBUKUAN (kode: ADM)
- Wanita, usia max. 35 tahun
- Lulusan SMU/ D3/ S1 atau sederajat
2. TEKNISI CHAIN-SAW (MESIN GERGAJIAN KAYU) (kode: TCS)
- Pria, usia max. 40 tahun
- Diutamakan yang sudah berpengalaman
- Berbadah sehat dan bersedia tugas ke luar kota
3. TUGAS LUAR/BAGIAN GUDANG dan PENGIRIMAN BARANG (kode: TLG)
- Pria, usia max. 35 tahun
- Pendidikan min. SMU/ D3 atau sederajat
- Berbadan sehat dan bersedia tugas ke luar kota.
Surat lamaran, riwayat hidup, fotokopi ijazah, dan pasfoto terbaru harap dikirim ke:
PO BOX 4517/ JKP
JAKARTA 10045
Di belakang amplop harap ditulis dengan jelas Nama, Alamat, dan Nomor telepon yang bisa dihubungi.
2. Bacakan lamaran diatas lalu mintalah tanggapan dari teman dan gurumu!
2. Memperbaiki surat lamaran pekerjaan
Banyak hal yang dapat diperbaiki dari bahasa sebuah surat. Hal yang dapat diperbaiki meliputi segi struktur kalimat, diksi, kejelasan kalimat, kaitan antarkalimat, dan EYD.
Dari segi struktur adalah memperbaiki kalimat sesuai dengan ketentuan adanya subjek, predikat, objek, dan keterangan. Dari segi diksi adalah memilih kata yang tepat untuk sebuah surat yang besifat resmi. Untuk kejelasan kalimat, Anda harus memperbaiki kalimat-kalimat yang asal tulis yang tidak memiliki maksud yang jelas. Untuk kaitan antarkalimat diperlukan sambungan yang serasi dari satu kalimat ke kalimat lainnya. Dan yang tidak kalah penting dalam memperbaiki isi surat adalah perbaikan ejaan dan tanda baca yang benar.
Perhatikan beberapa contoh kalimat pembuka dan penutup surat yang umumnya tidak terlalu mudah dipikirkan saat hendak menulis surat lamaran pekerjaan.
Beberapa contoh kalimat pembuka:
- Sehubungan dengan iklan dari PT. Suplier mengenai lowongan pekerjaan bidang perdagangan, saya dengan ini mengajukan lamaran pekerjaan dengan keterangan sebagai berikut:…
- Sesuai dengan lowongan yang diperlukan PT. Hampir Laba untuk posisi Satpam, saya dengan ini mengajukan lamaran dengan keterangan berikut ini:…
- Menanggapi adanya kebutuhan PT. Indonesia tekstil atas tenaga operator mesin, saya dengan ini mengajukan lamaran, dengan data pribadi sebagai berikut:…
Beberapa kalimat untuk penutup surat lamaran pekerjaan:
- Atas tanggapan baik Bapak Direktur, saya mengucapkan terima kasih.
- Atas penerimaan Bapak Direktur, saya mengucapkan terima kasih.
- Atas perhatian Bapak Direktur, saya mengucapkan terima kasih.
- Atas panggilan wawancara dari Bapak Direktur, saya mengucapkan terima kasih.
Perhatikan contoh surat lamaran pekerjaan berikut:
Lowongan pekerjaan
3M
Sole distributor Window Film Products
Membutuhkan beberapa tenaga:
I. SALESMAN
Kualifikasi:
- Pendidikan min. SMU
- Usia 20-25 tahun
- Pengalaman min. 1 tahun
- Memiliki kendaraan (min. motor)
- Diutamakan berpengalaman di bidang otomotif dan aksesories (Autofilm)
II. INSTALLER
Kualifikasi:
- Berbakat
- Usia max 30 tahun
- Memiliki kendaraan (min. motor)
- Pengalaman di bidang kaca film min. 1 tahun
Kirimkan lamaran Anda ke:
PT. DHARMESTA SWASTI MANDIRI
PO BOX 1491 JKT 13014
Paling lambat 2 minggu setelah iklan ini dimuat
Dengan hormat.
Setelah membaca iklan PT DHARMESTA SWASTI MANDIRI dalam harian Kompas, 25 Juni 2005, mengenai lowongan pekerjaan untuk bidang salesman dan installer, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ujang Kamaludin
Alamat : Jalan Duri manis no. 35
Umur : 23 tahun
mengajukan lamaran pekerjaan untuk posisi yang diingin-kan, yaitu sebagai salesman.
Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan:
a. Fotokopi ijazah SMA, satu eksemplar
b. Fotokopi Kartu Tanda Pencari Kerja dari Depnaker, satu lembar
c. Fotokopi Surat Keterangan Berkelakuan Baik, dari kepolisian, satu lembar
d. Fotokopi Surat Keterangan Berbadan Sehat, dari depkes, satu lembar
e. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk, satu lembar
f. Daftar riwayat hidup dan pengalaman bekerja satu lembar
g. Pasfoto ukuran 3x4, tiga lembar
Demikian surat lamaran ini saya ajukan. Atas perhatian Bapak/Ibu Direktur PT. DHARMESTA SWATI MANDIRI, saya mengucapkan terima kasih.
Hormat saya
Ujang Kamaludin
Pelatihan 1
1. Buatlah surat lamaran pekerjaan, baik menurut contoh di atas maupun dengan kata-kata Anda sendiri, dari sebuah lowongan pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan Anda!
DIBUTUHKAN
1. ADMINISTRASI/ PENJUALAN/ PEMBUKUAN (kode: ADM)
- Wanita, usia max. 35 tahun
- Lulusan SMU/ D3/ S1 atau sederajat
2. TEKNISI CHAIN-SAW (MESIN GERGAJIAN KAYU) (kode: TCS)
- Pria, usia max. 40 tahun
- Diutamakan yang sudah berpengalaman
- Berbadah sehat dan bersedia tugas ke luar kota
3. TUGAS LUAR/BAGIAN GUDANG dan PENGIRIMAN BARANG (kode: TLG)
- Pria, usia max. 35 tahun
- Pendidikan min. SMU/ D3 atau sederajat
- Berbadan sehat dan bersedia tugas ke luar kota.
Surat lamaran, riwayat hidup, fotokopi ijazah, dan pasfoto terbaru harap dikirim ke:
PO BOX 4517/ JKP
JAKARTA 10045
Di belakang amplop harap ditulis dengan jelas Nama, Alamat, dan Nomor telepon yang bisa dihubungi.
2. Bacakan lamaran diatas lalu mintalah tanggapan dari teman dan gurumu!
2. Memperbaiki surat lamaran pekerjaan
Banyak hal yang dapat diperbaiki dari bahasa sebuah surat. Hal yang dapat diperbaiki meliputi segi struktur kalimat, diksi, kejelasan kalimat, kaitan antarkalimat, dan EYD.
Dari segi struktur adalah memperbaiki kalimat sesuai dengan ketentuan adanya subjek, predikat, objek, dan keterangan. Dari segi diksi adalah memilih kata yang tepat untuk sebuah surat yang besifat resmi. Untuk kejelasan kalimat, Anda harus memperbaiki kalimat-kalimat yang asal tulis yang tidak memiliki maksud yang jelas. Untuk kaitan antarkalimat diperlukan sambungan yang serasi dari satu kalimat ke kalimat lainnya. Dan yang tidak kalah penting dalam memperbaiki isi surat adalah perbaikan ejaan dan tanda baca yang benar.
Perhatikan beberapa contoh kalimat pembuka dan penutup surat yang umumnya tidak terlalu mudah dipikirkan saat hendak menulis surat lamaran pekerjaan.
Beberapa contoh kalimat pembuka:
- Sehubungan dengan iklan dari PT. Suplier mengenai lowongan pekerjaan bidang perdagangan, saya dengan ini mengajukan lamaran pekerjaan dengan keterangan sebagai berikut:…
- Sesuai dengan lowongan yang diperlukan PT. Hampir Laba untuk posisi Satpam, saya dengan ini mengajukan lamaran dengan keterangan berikut ini:…
- Menanggapi adanya kebutuhan PT. Indonesia tekstil atas tenaga operator mesin, saya dengan ini mengajukan lamaran, dengan data pribadi sebagai berikut:…
Beberapa kalimat untuk penutup surat lamaran pekerjaan:
- Atas tanggapan baik Bapak Direktur, saya mengucapkan terima kasih.
- Atas penerimaan Bapak Direktur, saya mengucapkan terima kasih.
- Atas perhatian Bapak Direktur, saya mengucapkan terima kasih.
- Atas panggilan wawancara dari Bapak Direktur, saya mengucapkan terima kasih.
Mengidentifikasi Paragraf Induktif
Anda pasti ingat bahwa sebuah paragraf disusun dari satu kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas. Di dalam kalimat utama terdapat gagasan utama dan di dalam kalimat penjelas terdapat gagasan penjelas.
Berdasarkan letak kalimat utama, paragraf dibedakan menjadi paragraf deduktif (kalimat utama sebagai kalimat pertama paragraf), paragraf induktif (kalimat utama sebagai kalimat terakhir paragraf), paragraf campuran (kalimat utama sebagai kalimat pertama paragraf dan diulang kembali sebagai kalimat terakhir paragraf).
Pada modul untuk kelas XI (kelas 2) Anda sudah mengenal apa yang dimaksud dengan paragraf deduktif. Pada modul di kelas XII ini (kelas 3), Anda akan mengidentifikasi paragraf induktif.
Tahukan Anda perihal kata umum dan kata khusus. Misalnya: kata umumnya adalah alat telekomunikasi, maka kata khususnya adalah telepon, surat, telegram, kentongan, isyarat asap, dan lain-lain.
Apabila mengingat adanya kata umum dan kata khusus tersebut, Anda dapat menyusun sebuah paragraf induktif dengan lebih mudah. Kata umum dapat dibuat menjadi kalimat, yang apabila ditempatkan dalam paragraf induktif, kalimat tersebut akan menjadi kalimat utama. Tempatnya tentu saja pada akhir paragraf. Adapun kata-kata khususnya apabila dibuat masing-masingnya menjadi kalimat, akan menjadi rangkaian kalimat-kalimat penjelas.
Perhatikan proses penyusunan paragraf induktif berikut ini:
Kata khusus: - telepon
- surat
- telegram
- kentongan
- isyarat asap
kata umum: alat telekomunikasi
Setiap kata di atas dibuat menjadi kalimat:
Telepon : Penggunaan telepon menjadi sangat penting manakala seseorang ingin berbicara dengan orang lain yang terpisah jarak.
Surat : Untuk masyarakat yang belum memiliki fasilitas telepon, surat menjadi alat yang sangat ampuh untuk memberi kabar.
Telegram : Adapun telegram berfungsi sama dengan surat, hanya waktu kirimnya lebih cepat.
E-mail : Bagi masyarakat perkotaan, cara berkabar akan lebih mudah dengan menggunakan e-mail yang dikirim melalui internet.
Kentongan : Sedangkan apabila berbalik jauh ke masa lalu, untuk berhubungan dengan sesama warga, diperlukan kentongan dengan beragam bunyi yang bermakna tertentu.
Isyarat asap : Isyarat asap pun pada masa lalu oleh orang Indian kuno menjadi alat untuk berkomunikasi.
Alat telekomunikasi : Jelaslah, bahwa baik dahulu maupun sekarang, alat telekomunikasi senan-tiasa menjadi hal yang utama dalam kehidupan masyarakat.
Kumpulan kalimat di atas dapat disusun menjadi paragraf sebagai berikut:
Penggunaan telepon menjadi sangat penting manakala seseorang ingin berbicara dengan orang lain yang terpisah jarak.Untuk masyarakat yang belum memiliki fasilitas tersebut, surat menjadi alat yang sangat ampuh untuk memberi kabar. Adapun telegram berfungsi sama dengan surat, hanya waktu kirimnya lebih cepat. Bagi masyarakat perkotaan, cara berkabar akan lebih mudah dengan menggunakan e-mail yang dikirim melalui internet. Sedangkan apabila berbalik jauh ke masa lalu, untuk berhubungan dengan sesama warga, diperlukan kentongan dengan beragam bunyi yang bermakna tertentu. Isyarat asap pun pada masa lalu oleh orang Indian kuno menjadi alat untuk berkomunikasi. Jelaslah, bahwa baik dahulu maupun sekarang, alat telekomunikasi senantiasa menjadi hal yang utama dalam kehidupan masyarakat.
Karena kalimat utama paragraf di atas ditempatkan sebagai kalimat terakhir, maka paragraf tersebut dinamakan paragraf induktif.
Subscribe to:
Posts (Atom)