Sudut pandang merupakan salah satu unsur fiksi. Pemilihan sudut pandang akan berpengaruh terhadap penyajian cerita.
Kejadian yang terdapat dalam suatu cerita tidaklah selamanya harus dilihat dari sudut pandang tokoh utama saja. Hal ini membawa kepada masalah pusat narasi, yaitu masalah siapa yang melihat cerita itu. Atau siapa yang menceritakan cerita itu.
Sudut pandang dibedakan menjadi dua bagian, yaitu sudut pandang orang ketiga dan sudut pandang orang pertama.
Pengisahan cerita yang menggunakan sudut pandang orang ketiga, gaya “dia”, narator adalah seorang yang berada di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama, atau kata gantinya: ia, dia, mereka. Nama-nama tokoh cerita, khususnya yang utama, kerap disebut. Sebagai variasi dipergunakan kata ganti.
Dalam pengisahan cerita yang menggunakan sudut pandang orang pertama “aku” narator adalah seseorang yang ikut terlibat dalam cerita itu. Ia adalah si “Aku tokoh yang berkisah, mengisahkan kesadaran dirinya sendiri, mengisahkan peristiwa dan tindakan yang diketahui, dilihat, didengar, dialami, dan dirasakan, serta sikapnya terhadap orang (tokoh) lain kepada pembaca. (Nurgiyantoro 1995: 262).
No comments:
Post a Comment